Optimis, Ikhtiar, dan Tawakal
1. Optimis
Sifat optimis adalah sifat orang yang
memiliki harapan positif dalam menghadapi segala hal atau persoalan. Kebalikan
dari optimis adalah pesimis. Orang yang memiliki sifat pesimis selalu berpandangan
negatif dalam menghadapi segala persoalan.
Berikut adalah salah satu
contoh dari sifat optumis :
- Raisa
dan Joni mengikuti lomba menggambar di tingkat kabupaten. Raisa yakin dalam lomba ini akan meraih hasil yang
terbaik. Sebaliknya Joni merasa bahwa dalam lomba kali ini ia tidak mungkin bisa menang.
Sifat optimis termasuk perulaku terpuji (akhlakul karimah) yang harus dimiliki seorang muslim. Seorang muslim yang memiliki sifat optinis akan selalu berpikiran positif dan berprasangka baik kepada Allah Swt. Nabi Muhammad saw. memberikan teladan kepada kita agar senantiasa memiliki sikap optimis.Perhatikan hadis berikut ini :Artinya:
“Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada rasa tiyarah (firasat buruk dan kesialan), dan yang lebih baik dari itu adalah rasa optimis. Maka ditanyakanlah kepada beliau: Apa yang dimaksud dengan rasa optimis?, Beliau bersabda: Yaitu kalimat baik yang sering didengar oleh salah seorang dari kalian.” (H.R.Ahmad)
Salah satu orang yang optimis adalah ia
memiliki harapan yang baik pada saat sebelum melakukan suatu pekerjaan. Ciri
lain dari orang yang optimis adalah melihat segala sesuatu sebagai sebagai
sebuah kesempatan, peluang, dan kemungkinan. Sebaliknya orang yang pesimis
melihat segala sesuatu sebagai kegagalan dan ketidakmungkinan. Orang yang
optimis biasanya ditandai dengan wajah yang berseri-seri dan mudah untuk
tersenyum. Sebaliknya orang yang pesimis biasanya sering cemberut dan terlihat
murung.
2. Ikhtiar
Ikhtiar adalah berusaha bersungguh - sungguh
untuk mencapai harapan, keinginan, atau cita-cita.
Berikut adalah
contoh-contoh dari ikhtiar :
•
Orang yang ingin pandai harus berusaha dengan rajin belajar.
•
Orang yang ingin hidup berkecukupan harus berusaha dengan rajin bekerja.
• Orang
yang sedang sakit dan ingin sembuh mak harus berobat.
Usaha-usaha tersebut merupakan bagian penting
yang harus dilakukan oleh manusia. Dengan demikian tidak dibenarkan orang yang
mempunyai keinginan itu hanya berdiam diri tanpa ada upaya sama sekali. Selanjutnya
usaha tersebut diikuti dengan do'a , memohon kepada Allah Swt. agar keinginan
tersebyt dapat terwujud.
Allah Swt. mengajarkan mengenai pentingnya
ikhtiar, sebagaimana firman-Nya berikut ini :
Artinya:
“Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, dan sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahannya (segala sesuatu)”. (Q.S. an-Najm/53:39-42)
“Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, dan sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahannya (segala sesuatu)”. (Q.S. an-Najm/53:39-42)
3. Tawakal
Tawakal artinya berserah diri kepada
AllahSwt. atas hasil usaha kita setelah berusaha dengan belajar sungguh-sungguh
dan berdoa. Misalnya, saat menghadapi ulangan kamu sudah belajar dengan sungguh-sungguh
dan menyelesaikan soal-soaldengan cermat dan teliti. Setelah itu kami lasrah
dan menyerahkan keputusan atas hasil usaha kamu kepada Allah Swt.
Perhatikan firman Allah
Swt. berikut ini :
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman ! Ingatlah nikmat Allah (yang diberikan) kepadamu, ketika suatu kaum` bermaksud hendak menyerangmu dengan tangannya, lalu Allah menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah-lah hendaknya orang-orang beriman itu bertawakal. (Q.S. al-Maidah/5:11)
“Wahai orang-orang yang beriman ! Ingatlah nikmat Allah (yang diberikan) kepadamu, ketika suatu kaum` bermaksud hendak menyerangmu dengan tangannya, lalu Allah menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah-lah hendaknya orang-orang beriman itu bertawakal. (Q.S. al-Maidah/5:11)
Berikut adalah salah satu
contoh dari tawakal
- Kalau usahanya sukses, orang yang tawakal meyakini bahwa kesuksesan itu merupakan karunia Allah Swt. yang harus dusyuri dan tidak perlu menjadi tinggi hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar